Image generated by TextSpace.net, hosted on ImageShack.us

Selasa, 03 April 2012

Daftar Presiden Amerika Serikat

No Presiden Mulai menjabat Akhir jabatan Partai Wakil presiden Masa jabatan
1 George Washington Portrait of George Washington.jpeg 30 April 1789 3 Maret 1797 Tidak ada
(Polisi Federal)
John Adams 1
2
2 John Adams Johnadamsvp.flipped.jpg 4 Maret 1797 3 Maret 1801 Federalis Thomas Jefferson 3
3 Thomas Jefferson T Jefferson by Charles Willson Peale 1791 2.jpg 4 Maret 1801 3 Maret 1809 Demokrat-Republik Aaron Burr 4
George Clinton 5
4 James Madison Jm4.gif 4 Maret 1809 3 Maret 1817 Demokrat-Republik George Clinton [1]
Kosong
6
Elbridge Gerry [1]
Kosong
7
5 James Monroe Jamesmonroe-npgallery.jpg 4 Maret 1817 3 Maret 1825 Demokrat-Republik Daniel Tompkins 8
9
6 John Quincy Adams John Quincy Adams.jpg 4 Maret 1825 3 Maret 1829 Demokrat-Republik John Calhoun 10
7 Andrew Jackson Andrew jackson head.jpg 4 Maret 1829 3 Maret 1837 Demokrat John Calhoun [2]
Kosong
11
Martin Van Buren 12
8 Martin Van Buren Martin Van Buren.jpg 4 Maret 1837 3 Maret 1841 Demokrat Richard Johnson 13
9 William Harrison William Henry Harrison by James Reid Lambdin, 1835.jpg 4 Maret 1841 4 April 1841 Whig [3] John Tyler 14
10 John Tyler John Tyler.jpg 4 April 1841 3 Maret 1845 Whig Kosong
11 James Polk Polkpolk.jpg 4 Maret 1845 3 Maret 1849 Demokrat George Dallas 15
12 Zachary Taylor Zachary Taylor by Joseph Henry Bush, c1848.jpg 4 Maret 1849 9 Juli 1850 [1] Whig Millard Fillmore 16
13 Millard Fillmore Millard Fillmore.jpg 9 Juli 1850 3 Maret 1853 Whig Kosong
14 Franklin Pierce Franklin Pierce.jpg 4 Maret 1853 3 Maret 1857 Demokrat William King [1]
Kosong
17
15 James Buchanan James Buchanan.jpg 4 Maret 1857 3 Maret 1861 Demokrat John Breckinridge 18
16 Abraham Lincoln Abraham Lincoln head on shoulders photo portrait.jpg 4 Maret 1861 15 April 1865 [4] Republik Hannibal Hamlin 19
Andrew Johnson [5] 20
17 Andrew Johnson Andrew Johnson.jpg 15 April 1865 3 Maret 1869 Demokrat [5] Kosong
18 Ulysses Grant Ulysses Grant 1870-1880.jpg 4 Maret 1869 3 Maret 1877 Republik Schuyler Colfax 21
Henry Wilson [1]
Kosong
22
19 Rutherford Hayes President Rutherford Hayes 1870 - 1880.jpg 4 Maret 1877 3 Maret 1881 Republik William Wheeler 23
20 James Garfield James Abram Garfield, photo portrait seated.jpg 4 Maret 1881 19 September 1881 [4] Republik Chester Arthur 24
21 Chester Arthur Chester Alan Arthur.jpg 19 September 1881 3 Maret 1885 Republik Kosong
22 Grover Cleveland
(Periode ke-1)
President Grover Cleveland.jpg 4 Maret 1885 3 Maret 1889 Demokrat Thomas Hendricks [1]
Kosong
25
23 Benjamin Harrison Benjamin harrison.jpg 4 Maret 1889 3 Maret 1893 Republik Levi Morton 26
24 Grover Cleveland
(Periode ke-2)
President Grover Cleveland.jpg 4 Maret 1893 3 Maret 1897 Demokrat Adlai E. Stevenson 27
25 William McKinley Mckinley.jpg 4 Maret 1897 14 September 1901 [4] Republik Garret Hobart [1]
Kosong
28
Theodore Roosevelt 29
26 Theodore Roosevelt T Roosevelt.jpg 14 September 1901 3 Maret 1909 Republik Kosong
Charles Fairbanks 30
27 William Taft William Howard Taft.jpg 4 Maret 1909 3 Maret 1913 Republik James Sherman [1]
Kosong
31
28 Woodrow Wilson Wilson.jpg 4 Maret 1913 3 Maret 1921 Demokrat Thomas Marshall 32
33
29 Warren Harding Warren G Harding portrait as senator June 1920.jpg 4 Maret 1921 2 Agustus 1923 [1] Republik Calvin Coolidge 34
30 Calvin Coolidge Calvin Coolidge photo portrait head and shoulders.jpg 2 Agustus 1923 3 Maret 1929 Republik Kosong
Charles Dawes 35
31 Herbert Hoover HerbertHoover.jpg 4 Maret 1929 3 Maret 1933 Republik Charles Curtis 36
32 Franklin D. Roosevelt FDR in 1933.jpg 4 Maret 1933 12 April 1945 [10] Demokrat John Garner 37
38
Henry Wallace 39
Harry Truman 40
33 Harry Truman Harry-truman.jpg 12 April 1945 20 Januari 1953 Demokrat Kosong
Alben Barkley 41
34 Dwight Eisenhower Eisenhower official.jpg 20 Januari 1953 20 Januari 1961 Republik Richard Nixon 42
43
35 John Kennedy John F. Kennedy, White House color photo portrait.jpg 20 Januari 1961 22 November 1963 [6] Demokrat Lyndon Johnson 44
36 Lyndon Johnson Lbj2.jpg 22 November 1963 20 Januari 1969 Demokrat Kosong
Hubert Humphrey 45
37 Richard Nixon Nixon 30-0316a.jpg 20 Januari 1969 9 Agustus 1974[2] Republik Spiro Agnew 46
Spiro Agnew [R]
Kosong
Gerald Ford
47
38 Gerald Ford Jerryford.jpg 9 Agustus 1974 20 Januari 1977 Republik Kosong
Nelson Rockefeller
39 Jimmy Carter Jimmy Carter.jpg 20 Januari 1977 20 Januari 1981 Demokrat Walter Mondale 48
40 Ronald Reagan Official Portrait of President Reagan 1981.jpg 20 Januari 1981 20 Januari 1989 Republik George H. W. Bush 49
50
41 George Bush George H. W. Bush, President of the United States, 1989 official portrait.jpg 20 Januari 1989 20 Januari 1993 Republik Dan Quayle 51
42 Bill Clinton Bill Clinton.jpg 20 Januari 1993 20 Januari 2001 Demokrat Al Gore 52
53
43 George W. Bush George-W-Bush.jpeg 20 Januari 2001 20 Januari 2009 Republik Dick Cheney 54
55
44 Barack Obama Official portrait of Barack Obama.jpg 20 Januari 2009 Sedang menjabat Demokrat Joe Biden 56
[1] Meninggal ketika masih menjabat sebagai wakil presiden.
[2] Mengundurkan diri sebagai wakil presiden.
[3] Meninggal ketika masih menjabat sebagai presiden.
[4] Seorang anggota partai Demokrat yang 'menumpang' partai Whig.
[5] Meninggal ketika menjabat sebagai wakil, tak diganti.
[6] Dibunuh.
[7] Seorang anggota partai Demokrat yang berdampingan dengan Lincoln, seorang anggota partai Republik.
[8] Mengundurkan diri.
[9] Tidak dilantik sesuai dengan jadwal.
[10] Masa jabatan lebih dari dua masa bakti.

John F. Kennedy

John Fitzgerald Kennedy (lahir di Brookline, Massachusetts, 29 Mei 1917 – meninggal di Dallas, Texas, Amerika Serikat, 22 November 1963 pada umur 46 tahun), sering disebut John F. Kennedy, Kennedy, John Kennedy, Jack Kennedy, atau JFK adalah Presiden Amerika Serikat yang ke-35. Pada 1960, ia menjadi termuda yang dipilih menjadi Presiden Amerika Serikat dan termuda kedua setelah Theodore Roosevelt untuk jabatan presiden. Kennedy menjadi presiden setelah dilantik pada 20 Januari 1961. Jabatan kepresidennya terhenti setelah terjadi pembunuhan terhadap dirinya pada 1963. Ia tewas oleh terjangan peluru saat melakukan kunjungan ke Dallas (Texas) pada 22 November 1963. Kennedy roboh saat mobil terbuka yang membawanya melintas di kerumunan orang yang menyambut kunjungannya. Pada 25 November 1963, jenasahnya dimakamkan di Arlington, Washington, DC. Sebanyak 800.000 orang ikut berkabung di jalanan Washington.
Kennedy adalah anggota klan Kennedy yang berdarah Irlandia-Amerika, sebuah keluarga terkemuka di dunia politik negaranya. Ia dianggap sebagai lambang liberalisme Amerika. Pada Perang Dunia II, ia dikagumi karena keberanian dan heroismenya ketika ia menyelamatkan seorang rekan pelaut di Samudra Pasifik Selatan. Kennedy mewakili Massachusetts pada 1947–1960, sebagai anggota Dewan Perwakilan dan Senat AS. Ia terpilih sebagai Presiden pada 1960 dengan kemenangan yang tipis dalam salah satu pemilu yang paling ketat dalam sejarah Amerika.
Kennedy adalah orang termuda yang terpilih sebagai presiden (jangan disamakan dengan orang termuda yang memegang jabatan presiden, sebuah rekor yang dipegang oleh Theodore Roosevelt), presiden AS pertama yang lahir di abad ke-20, dan juga presiden termuda yang meninggal.
Hingga 2005, ia juga merupakan satu-satunya pemeluk Katolik Roma yang pernah terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat, presiden pewakil Partai Demokrat dari Utara terakhir, dan presiden terakhir yang meninggal sewaktu menjabat.
Setelah pembunuhan John F. Kennedy pada 22 November 1963, dunia turut berduka cita atas kematiannya.
Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh C-SPAN yang mengurutkan presiden AS, sebuah panel sejarawan memberikan dia nilai di posisi kedua dalam keseluruhan dan populasi umum memberikan dia peringkat ketiga dari empat puluh dua presiden yang pernah menjabat. Agendanya tidak selesai karena kematiannya; kebanyakan kebijakan hak masyarakatnya menunjukkan hasil melalui penerusnya, Lyndon B. Johnson.

Kehidupan awal

 
Gus Dur semasa muda.
Abdurrahman Wahid lahir pada hari ke-4 dan bulan ke-8 kalender Islam tahun 1940 di Denanyar Jombang, Jawa Timur dari pasangan Wahid Hasyim dan Solichah. Terdapat kepercayaan bahwa ia lahir tanggal 4 Agustus, namun kalender yang digunakan untuk menandai hari kelahirannya adalah kalender Islam yang berarti ia lahir pada 4 Sya'ban, sama dengan 7 September 1940.
Ia lahir dengan nama Abdurrahman Addakhil. "Addakhil" berarti "Sang Penakluk".[2] Kata "Addakhil" tidak cukup dikenal dan diganti nama "Wahid", dan kemudian lebih dikenal dengan panggilan Gus Dur. "Gus" adalah panggilan kehormatan khas pesantren kepada seorang anak kiai yang berati "abang" atau "mas".[2]
Gus Dur adalah putra pertama dari enam bersaudara. Wahid lahir dalam keluarga yang sangat terhormat dalam komunitas Muslim Jawa Timur. Kakek dari ayahnya adalah K.H. Hasyim Asyari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), sementara kakek dari pihak ibu, K.H. Bisri Syansuri, adalah pengajar pesantren pertama yang mengajarkan kelas pada perempuan[3]. Ayah Gus Dur, K.H. Wahid Hasyim, terlibat dalam Gerakan Nasionalis dan menjadi Menteri Agama tahun 1949. Ibunya, Ny. Hj. Sholehah, adalah putri pendiri Pondok Pesantren Denanyar Jombang. Saudaranya adalah Salahuddin Wahid dan Lily Wahid. Ia menikah dengan Sinta Nuriyah dan dikaruniai empat putri: Alisa, Yenny, Anita, dan Inayah.
Gus Dur secara terbuka pernah menyatakan bahwa ia memiliki darah Tionghoa.[4] Abdurrahman Wahid mengaku bahwa ia adalah keturunan dari Tan Kim Han yang menikah dengan Tan A Lok, saudara kandung Raden Patah (Tan Eng Hwa), pendiri Kesultanan Demak.[5][6] Tan A Lok dan Tan Eng Hwa ini merupakan anak dari Putri Campa, puteri Tiongkok yang merupakan selir Raden Brawijaya V.[6] Tan Kim Han sendiri kemudian berdasarkan penelitian seorang peneliti Perancis, Louis-Charles Damais diidentifikasikan sebagai Syekh Abdul Qodir Al-Shini yang diketemukan makamnya di Trowulan.[6]
Pada tahun 1944, Wahid pindah dari Jombang ke Jakarta, tempat ayahnya terpilih menjadi Ketua pertama Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi), sebuah organisasi yang berdiri dengan dukungan tentara Jepang yang saat itu menduduki Indonesia. Setelah deklarasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, Gus Dur kembali ke Jombang dan tetap berada di sana selama perang kemerdekaan Indonesia melawan Belanda. Pada akhir perang tahun 1949, Wahid pindah ke Jakarta dan ayahnya ditunjuk sebagai Menteri Agama. Abdurrahman Wahid belajar di Jakarta, masuk ke SD KRIS sebelum pindah ke SD Matraman Perwari. Wahid juga diajarkan membaca buku non-Muslim, majalah, dan koran oleh ayahnya untuk memperluas pengetahuannya[7]. Gus Dur terus tinggal di Jakarta dengan keluarganya meskipun ayahnya sudah tidak menjadi menteri agama pada tahun 1952. Pada April 1953, ayah Wahid meninggal dunia akibat kecelakaan mobil.
Pendidikan Wahid berlanjut dan pada tahun 1954, ia masuk ke Sekolah Menengah Pertama. Pada tahun itu, ia tidak naik kelas. Ibunya lalu mengirim Gus Dur ke Yogyakarta untuk meneruskan pendidikannya dengan mengaji kepada KH. Ali Maksum di Pondok Pesantren Krapyak dan belajar di SMP. Pada tahun 1957, setelah lulus dari SMP, Wahid pindah ke Magelang untuk memulai Pendidikan Muslim di Pesantren Tegalrejo. Ia mengembangkan reputasi sebagai murid berbakat, menyelesaikan pendidikan pesantren dalam waktu dua tahun (seharusnya empat tahun). Pada tahun 1959, Wahid pindah ke Pesantren Tambakberas di Jombang. Di sana, sementara melanjutkan pendidikannya sendiri, Abdurrahman Wahid juga menerima pekerjaan pertamanya sebagai guru dan nantinya sebagai kepala sekolah madrasah. Gus Dur juga dipekerjakan sebagai jurnalis majalah seperti Horizon dan Majalah Budaya Jaya.[8]

[sunting] Pendidikan di luar negeri

Pada tahun 1963, Wahid menerima beasiswa dari Kementrian Agama untuk belajar di Universitas Al Azhar di Kairo, Mesir. Ia pergi ke Mesir pada November 1963. Meskipun ia mahir berbahasa Arab, Gus Dur diberitahu oleh pihak universitas bahwa ia harus mengambil kelas remedial sebelum belajar Islam dan bahasa Arab. Karena tidak mampu memberikan bukti bahwa ia memiliki kemampuan bahasa Arab, Wahid terpaksa mengambil kelas remedial.[9]
Abdurrahman Wahid menikmati hidup di Mesir pada tahun 1964; ia suka menonton film Eropa dan Amerika, dan juga menonton pertandingan sepak bola. Wahid juga terlibat dengan Asosiasi Pelajar Indonesia dan menjadi jurnalis majalah asosiasi tersebut. Pada akhir tahun, ia berhasil lulus kelas remedial Arabnya. Ketika ia memulai belajarnya dalam Islam dan bahasa Arab tahun 1965, Gus Dur kecewa; ia telah mempelajari banyak materi yang diberikan dan menolak metode belajar yang digunakan Universitas [10].
Di Mesir, Wahid dipekerjakan di Kedutaan Besar Indonesia. Pada saat ia bekerja, peristiwa Gerakan 30 September (G30S) terjadi. Mayor Jendral Suharto menangani situasi di Jakarta dan upaya pemberantasan komunis dilakukan. Sebagai bagian dari upaya tersebut, Kedutaan Besar Indonesia di Mesir diperintahkan untuk melakukan investigasi terhadap pelajar universitas dan memberikan laporan kedudukan politik mereka. Perintah ini diberikan pada Wahid, yang ditugaskan menulis laporan [11].
Wahid mengalami kegagalan di Mesir. Ia tidak setuju akan metode pendidikan serta pekerjaannya setelah G30S sangat mengganggu dirinya.[12] Pada tahun 1966, ia diberitahu bahwa ia harus mengulang belajar.[12] Pendidikan prasarjana Gus Dur diselamatkan melalui beasiswa di Universitas Baghdad.[13] Wahid pindah ke Irak dan menikmati lingkungan barunya. Meskipun ia lalai pada awalnya, Wahid dengan cepat belajar. Wahid juga meneruskan keterlibatannya dalam Asosiasi Pelajar Indonesia dan juga menulis majalah asosiasi tersebut.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Universitas Baghdad tahun 1970, Abdurrahman Wahid pergi ke Belanda untuk meneruskan pendidikannya. Wahid ingin belajar di Universitas Leiden, tetapi kecewa karena pendidikannya di Universitas Baghdad kurang diakui.[14] Dari Belanda, Wahid pergi ke Jerman dan Perancis sebelum kembali ke Indonesia tahun 1971.

Awal karier

Abdurrahman Wahid

Kiai Haji Abdurrahman Wahid, akrab dipanggil Gus Dur (lahir di Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940 – meninggal di Jakarta, 30 Desember 2009 pada umur 69 tahun)[1] adalah tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik yang menjadi Presiden Indonesia yang keempat dari tahun 1999 hingga 2001. Ia menggantikan Presiden B. J. Habibie setelah dipilih oleh MPR hasil Pemilu 1999. Penyelenggaraan pemerintahannya dibantu oleh Kabinet Persatuan Nasional. Masa kepresidenan Abdurrahman Wahid dimulai pada 20 Oktober 1999 dan berakhir pada Sidang Istimewa MPR pada tahun 2001. Tepat 23 Juli 2001, kepemimpinannya digantikan oleh Megawati Soekarnoputri setelah mandatnya dicabut oleh MPR. Abdurrahman Wahid adalah mantan ketua Tanfidziyah (badan eksekutif) Nahdlatul Ulama dan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Portal Biografi

Amelia Earhart adalah seorang wanita penerbang, pengarang dan pilot perempuan pertama Amerika Serikat yang hilang secara misterius di atas samudra Pasifik ketika melakukan penerbangan keliling dunia pada tahun 1937. Earhart adalah wanita pertama yang menerima Distinguished Flying Cross. Ia mendapat penghargaan itu karena ia adalah wanita pertama yang terbang sendiri menyeberangi samudera Atlantik. Ia juga membuat rekor lainnya, menulis buku yang terjual paling banyak tentang pengalaman terbangnya dan sebagai penolong formasi Ninety-Nine, organisasi pilot wanita. Earhart hilang secara misterius di samudera Pasifik di dekat pulau Howland dalam usaha untuk melakukan penerbangan keliling dunia tahun 1937. Pesona karier, kehidupan, dan misteri hilangnya Earhart masih tetap berakar hingga kini. 
Wikipedia bahasa Indonesia disediakan secara gratis oleh Wikimedia Foundation, sebuah organisasi nirlaba, yang juga mengoperasikan sejumlah proyek multibahasa lainnya: